Lembaga
Ketahanan Nasional, disingkat Lemhannas, adalah Lembaga Pemerintah
Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan
nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Sejarah
Lembaga Pertahanan
Nasional berdiri pada tanggal 20 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 37 Tahun 1964, dan berada langsung di bawah Presiden. Pada tahun 1983,
lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan Nasional, yang berada
di bawah Panglima ABRI. Pada tahun 1994 lembaga ini berada langsung di bawah
Menteri Pertahanan dan Keamanan. Tahun 2001, Lemhannas merupakan Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab kepada Presiden. Sejak tahun
2006, berdasarkan Perpres No. 67 Tahun 2006, mengingat beban dan tanggung jawab
lembaga, maka jabatan Gubernur Lemhannas disejajarkan dengan Jabatan Menteri.
Pembentukan
lemhannas pada dasarnya merupakan jawaban atas tuntutan perkembangan lingkungan
strategic baik nasional dan internasional yang mengharuskan adanya integrasi
dan kerjasama yang mantap serta dinamis antar para aparatur Sipil, TNI, Polri
dan pimpinan Swasta Nasional serta pimpinan politik dan organisasi
kemasyarakatan, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.
Presiden pertama
Indonesia, Ir. Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei 1965 sebagai hari berdirinya
Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 37 tahun 1964 yang bertepatan dengan peringatan bersejarah hari
kebangkitan nasional Indonesia. Pada saat upacara berdirinya Lemhannas
sekaligus dimulainya fungsi utama Lemhannas yaitu penyelenggaraan pendidikan
dengan upacara pembukaan program pendidikan Kursus Reguler Angkatan I.
Pembentukan Lemhannas
juga dimaksudkan sebagai salah satu urgensi nasional dalam upaya menyelamatkan
dan melestarikan cita-cita proklamasi kemerdekaan dan tujuan bangsa Indonesia
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia ditengah-tengah percaturan
politik dunia.
Perkembangan LEMHANNAS RI
Dewasa ini
Lemhannas mampu membuktikan dirinya sebagai salah satu asset bangsa yang sangat
berperan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Telah menjadi kenyataan yang tidak
dapat dipungkiri, bahwa karya Lemhannas telah memberikan sumbangsih yang sangat
berarti bagi perjalanan bangsa Indonesia. Dari lembaga ini telah dilahirkan
kader-kader pemimpin nasional yang potensial dan dari fungsi utama di bidang
pengkajian telah menghasilkan konsep-konsep yang mewarnai kebijakan penyelenggaraan
negara, antara lain konsep Geopolitik Indonesia diimplementasikan dalam doktrin
Wawasan Nusantara dan Geostrategi Indonesia dalam doktrin Ketahanan Nasional
serta Sistem Manajemen Nasional Indonesia yang pada perkembangannya telah
disepakati bersama sebagai paradigma nasional dalam rangka Pembangunan
Nasional.
Sebagaimana
halnya dengan institusi pendidikan yang lain, dalam perjalanan sejarahnya,
Lemhannas banyak mengalami perubahan didasarkan pada kemajuan lingkungan
strategic yang dihadapi tanpa mengabaikan pokok-pokok pikiran yang melandasi
pembentukannya. Dari nama Lembaga Pertahanan Nasional yang berada langsung di
bawah Presiden Republik Indonesia, berubah nama dengan Lembaga Ketahanan
Nasional dan berada di bawah Panglima ABRI berdasarkan Keppres No. 60 tahun
1983. Kemudian berdasarkan Keppres No. 4 tahun 1994 berubah menjadi langsung di
bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Akhirnya berdasarkan Keppres No. 42 dan
43 tahun 2001 berubah Kedudukan dan Struktur organisasi sebagai Lembaga Pemerintah
Non Departemen (LPND) dan Lemhannas bertanggungjawab kepada Presiden Republik
Indonesia.
Gubernur Lemhannas
Berikut adalah
daftar Gubernur Lemhannas:
1.
Mayjen (TNI) Wiluyo Puspoyudo (1965-1967)
2.
Mayjen (TNI) Suadi (1968-1970)
3.
Letjen (TNI) A. Kosasih (1970-1974)
4.
Letjen (TNI) Sayidiman Suryohadiprojo (1974-1978)
5.
Letjen (TNI) Sutopo Yuwono (1978-1983)
6.
Letjen (TNI) Soebijakto (1983-1989)
7.
Letjen (TNI) Soekarto (1989-1994)
8.
Mayjen (TNI) R. Hartono (1994-1995)
9.
Letjen (TNI) Moetojib (1995-1996)
10.Letjen
(TNI) Sofian Effendi (1996-1998)
11.Letjen
(TNI) Agum Gumelar, M.Sc. (1998-1999)
12.Letjen
(TNI) Johny J. Lumintang (1999-2001)
13.Prof.
Dr. Ermaya Suradinata, MH (2001-2005)
14.Prof.
Dr. Muladi, SH (2005-2011)
15.Prof.
Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, CES, DEA (2011- sekarang)