Pages

  • Home
  • Contact
  • Shop
facebook linkedin twitter youtube

it's just about my life




  • Lembaga Ketahanan Nasional, disingkat Lemhannas, adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.

    Sejarah
    Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada tanggal 20 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1964, dan berada langsung di bawah Presiden. Pada tahun 1983, lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan Nasional, yang berada di bawah Panglima ABRI. Pada tahun 1994 lembaga ini berada langsung di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Tahun 2001, Lemhannas merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab kepada Presiden. Sejak tahun 2006, berdasarkan Perpres No. 67 Tahun 2006, mengingat beban dan tanggung jawab lembaga, maka jabatan Gubernur Lemhannas disejajarkan dengan Jabatan Menteri.

    Pembentukan lemhannas pada dasarnya merupakan jawaban atas tuntutan perkembangan lingkungan strategic baik nasional dan internasional yang mengharuskan adanya integrasi dan kerjasama yang mantap serta dinamis antar para aparatur Sipil, TNI, Polri dan pimpinan Swasta Nasional serta pimpinan politik dan organisasi kemasyarakatan, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara.

    Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei 1965 sebagai hari berdirinya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 1964 yang bertepatan dengan peringatan bersejarah hari kebangkitan nasional Indonesia. Pada saat upacara berdirinya Lemhannas sekaligus dimulainya fungsi utama Lemhannas yaitu penyelenggaraan pendidikan dengan upacara pembukaan program pendidikan Kursus Reguler Angkatan I.

    Pembentukan Lemhannas juga dimaksudkan sebagai salah satu urgensi nasional dalam upaya menyelamatkan dan melestarikan cita-cita proklamasi kemerdekaan dan tujuan bangsa Indonesia serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia ditengah-tengah percaturan politik dunia.

    Perkembangan LEMHANNAS RI
    Dewasa ini Lemhannas mampu membuktikan dirinya sebagai salah satu asset bangsa yang sangat berperan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Telah menjadi kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa karya Lemhannas telah memberikan sumbangsih yang sangat berarti bagi perjalanan bangsa Indonesia. Dari lembaga ini telah dilahirkan kader-kader pemimpin nasional yang potensial dan dari fungsi utama di bidang pengkajian telah menghasilkan konsep-konsep yang mewarnai kebijakan penyelenggaraan negara, antara lain konsep Geopolitik Indonesia diimplementasikan dalam doktrin Wawasan Nusantara dan Geostrategi Indonesia dalam doktrin Ketahanan Nasional serta Sistem Manajemen Nasional Indonesia yang pada perkembangannya telah disepakati bersama sebagai paradigma nasional dalam rangka Pembangunan Nasional.

    Sebagaimana halnya dengan institusi pendidikan yang lain, dalam perjalanan sejarahnya, Lemhannas banyak mengalami perubahan didasarkan pada kemajuan lingkungan strategic yang dihadapi tanpa mengabaikan pokok-pokok pikiran yang melandasi pembentukannya. Dari nama Lembaga Pertahanan Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia, berubah nama dengan Lembaga Ketahanan Nasional dan berada di bawah Panglima ABRI berdasarkan Keppres No. 60 tahun 1983. Kemudian berdasarkan Keppres No. 4 tahun 1994 berubah menjadi langsung di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Akhirnya berdasarkan Keppres No. 42 dan 43 tahun 2001 berubah Kedudukan dan Struktur organisasi sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan Lemhannas bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia.

    Gubernur Lemhannas

    Berikut adalah daftar Gubernur Lemhannas:
    1.    Mayjen (TNI) Wiluyo Puspoyudo (1965-1967)
    2.    Mayjen (TNI) Suadi (1968-1970)
    3.    Letjen (TNI) A. Kosasih (1970-1974)
    4.    Letjen (TNI) Sayidiman Suryohadiprojo (1974-1978)
    5.    Letjen (TNI) Sutopo Yuwono (1978-1983)
    6.    Letjen (TNI) Soebijakto (1983-1989)
    7.    Letjen (TNI) Soekarto (1989-1994)
    8.    Mayjen (TNI) R. Hartono (1994-1995)
    9.    Letjen (TNI) Moetojib (1995-1996)
    10.Letjen (TNI) Sofian Effendi (1996-1998)
    11.Letjen (TNI) Agum Gumelar, M.Sc. (1998-1999)
    12.Letjen (TNI) Johny J. Lumintang (1999-2001)
    13.Prof. Dr. Ermaya Suradinata, MH (2001-2005)
    14.Prof. Dr. Muladi, SH (2005-2011)
    15.Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, CES, DEA (2011- sekarang)



    Sumber
    Continue Reading
    A.       Latar Belakang
    Republik Indonesia adalah Negara yang memiliki UUD 1945 sebagai konstitusinya. Dalam semangat konstitusi tersebut, kekuasaan pemerintah tidak bersifat absolut atau tidak terbatas. Kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, sedangkan penyelenggaraan kekuasaan pemerinntahan dituangkan lebih lanjut kelembagaan tinggi Negara dan tata kelembagaan Negara. System Negara bersifat demokratis, sifat ini tercemin dalam proses pengambilan keputusan yang bersumber dan mengacu kepada kepentingan serta aspirasi rakyat.
    Dengan demikian kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang didasari oleh landasan idiil pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    B.      Pokok-Pokok Pikiran
    Dalam mengembangkan kekuatan nasional yang disebut Ketahan Nasional, didasarkan pada pokok-pokok pikiran berikut :
    1.       Manusia Berbudaya
    Manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan :
    a.       Dengan Tuhan, disebut Agama,
    b.      Dengan cita-cita, disebut Ideologi,
    c.       Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik,
    d.      Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi,
    e.       Dengan manusia, disebut Sosial,
    f.       Dengan tata keindahan, disebut Seni/Budaya
    g.      Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan
    h.      Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan keamanan.

    2.       Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa, dan Ideologi Negara
    Tujuan Nasional menjadi pokok pikiran dalam Ketahan Nasional karena suatu organisasi, apa pun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Falsafah dan ideologi juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak dari makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945, alinea pertama sampai alinea keempat.

    C.     Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia
    Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Tannas berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk membangun kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan  gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.

    D.     Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
    Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedmoan (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampaun mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

    Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai  kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam negeri.

    E.       Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas Indonesia
    1.  Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional.
    2.   Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

    F.       Asas-Asas Tannas Indonesia
    Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :
    1.      Asas Kesejahteraan dan Keamanan
    2.      Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
    3.      Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
    4.      Asas Kekeluargaan

    G.     Sifat Ketahanan Nasional Indonesia:
    1.      Mandiri
    2.      Dinamis
    3.      Wibawa
    4.      Konsultasi dan Kerjasama

    H. Pengaruh Aspek Ketahan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
    Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relative berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciotakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit dipantau. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukanpenyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandai oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.

    Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi Ketahan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
    a.  Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
    b.  Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan.
    ·         Pengaruh Aspek Ideologi
    1.      Ideologi Dunia: Liberalisme, Komunisme dan Paham Agama
    2.      Ideologi Pancasila
    ·         Pengaruh Aspek Politik
    1.      Politik dalam negeri
    2.      Politik luar negeri
    ·         Pengaruh Aspek Ekonomi
    ·         Pengaruh Aspek Sosial Budaya
    1.      Struktur sosial di Indonesia
    2.      Kondisi budaya di Indonesia:
    a.       Kebudayaan daerah
    b.      Kebudayaan nasional
    c.       Integrasi nasional
    d.      Kebudayaan dan alam lingkungan
    ·         Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan

    Sumber : LEMHANNAS. 2001, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories
    Ratna Pertiwi

    Follow Me

    • facebook
    • twitter
    • bloglovin
    • youtube
    • pinterest
    • instagram

    Archive

    • ►  2022 (3)
      • May (3)
    • ►  2020 (1)
      • January (1)
    • ►  2019 (1)
      • December (1)
    • ►  2017 (1)
      • October (1)
    • ►  2016 (3)
      • May (1)
      • April (2)
    • ►  2015 (2)
      • April (1)
      • March (1)
    • ▼  2014 (30)
      • December (14)
      • November (2)
      • October (3)
      • September (1)
      • August (1)
      • July (1)
      • June (2)
      • April (2)
      • March (3)
      • January (1)
    • ►  2013 (19)
      • December (5)
      • November (1)
      • October (1)
      • September (1)
      • August (1)
      • June (2)
      • May (1)
      • April (2)
      • March (2)
      • January (3)
    • ►  2012 (14)
      • November (8)
      • October (6)
    • ►  2011 (8)
      • November (2)
      • August (1)
      • July (4)
      • March (1)

    Labels

    softskill LEARN IBD LIVE G700 SMANSA♥ abstract HOPE Indonesia SEF just trying my cat

    Most Popular

    • Contoh Soal Subject Verb Agreement
    • 5 Ways to Stop Demotivating Your People

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top