PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS
Sunday, December 14, 2014
KELAS SOSIAL
Kelas
social adalah penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat artinya semua orang dan
keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh
masyarakat umum.
Menurut
Gilbert dan Kahl ada 3 Variabel yang mempengaruhi kelas social yaitu:
1.
Variabel ekonomi. Pekerjaan, pendapatan dan kekayaan mempunyai
kepentingan kritis karena apa yang orang kerjakan untuk nafkah tidak hanya
menentukan berapa banyak yang harus pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan,
tetapi juga sangat penting dalam menentukan kehormatan yang diberikan kepada
anggota keluarga.
2.
Variabel Interaksi. Prestise pribadi, asosiasi, dan sosialisasi
ialah inti dari kelas social.
a.
Prestise adalah sentiment di dalam pikiran orang yang mungkin
tidak selalu mengetahui bahwa hal itu ada disana.
b.
Asosiasi adalah Variabel yang berkenaan dengan hubungan
sehari-hari yang mereka kerjakan dengan cara yang sama dan dengan siapa mereka
merasa senang.
c.
Sosialisasi adalah proses dimana individu belajar keterampilan,
sikap, dan kebiasaan untuk berpartisipasi di dalam kehidupan komunitas
bersangkutan.
3.
Variabel Politik. Kekuasaan, kesadaran kelas, dan mobilitas
penting untuk mengerti aspek politik dan sistem stratifikasi.
a.
Kekuasaan adalah potensi individu atau kelompok untuk menjalankan
kehendak mereka atas orang lain
b. Kesadaran kelas mengacu pada tingkat dimana
orang di dalam suatu kelas social sadar akan diri mereka sebagai suatu kelompok
tersendiri dengan kepentingan politik.
c.
Mobilitas adalah konsep kembar yang berhubungan dengan stabilitas atau
instabilitas system stratifikasi.
STATUS SOSIAL
Kelas
sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status
sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena
memiliki status sosial yang rendah.
Contoh
:
Pada
masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana,
Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat
disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar
seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa,
Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh
kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.
Status
social dapat dibedakan menjadi dua macam menurut proses perkembangannya:
1.
Status yang diperoleh atas dasar keturunan . Pada umumnya status
ini banyak dijumpai pada masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup.
2.
Status yang diperoleh atas dasar usaha yang disengaja, status ini
dalam perolehannya individu dan anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan
kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuannya
sendiri.
PENGARUH KELAS DAN STATUS SOSIAL TERHADAP PEMEBLIAN
DAN KONSUMSI
Aspek
hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli
berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas
sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin
menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut
adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan
yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori
yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif
dari kelas sosial.
Peneliti
konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor
gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang
cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya. Para
individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial
dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum
dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan
bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan
mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang
yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar
sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik
sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens
kelas sosial yang lebih rendah. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang
hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting
bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari
produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status
yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan
jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah
karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Adapun
yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara
luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan,
pendidikan dan penghasilan Mesir Kuno. Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda
dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan
perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan sehingga kita mengetahui dari
kalangan kelas social mana seseorang berasal.
Eklusivitas
yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka
enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul
dengan kelas yang sama dengan kelas mereka. Pola perilaku kelas social atas
dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di bawahnya.
Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan
konsumtif dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak
memiliki kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan
terhadap kelas sosialnya masing-masing adalah wujud dari etnosentrisme.
0 comment