Manusia & Cinta Kasih
Friday, October 19, 2012
Yihaaaa ini tugas kedua \(´▽`)/
Tugasnya itu, buatlah tulisan tentang "Manusia dan Cinta Kasih"
Tapi berhubung saya belum fasih membuat tulisan, jadi saya ambil tulisan tentang "Manusia dan Cinta Kasih" dari berbagai sumber.
Ini tulisan pertama, selamat membaca (⌒,⌒ )
Manusia dan Cinta Kasih
Cinta…
Jika kita dengar kata – kata itu maka akan teringat
pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan persaan yang mungkin dapat
mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus dalam diri atau hidup
kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditampik
atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan yang
satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.
Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan yang bernama
manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal
dan nafsu. Dan cinta
tidak akan pernah datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk
Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali.
Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu
beribadah pada Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan
“menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”.
Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau
emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya
memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai
akal dan nurani.
Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun
kehati merupakan
bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan
kreatifirtas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir, yaitu
tanggung jawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang
menggunakan perasaan serta akal sehat.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni
yang dituangkan dalam goresan kertas dan kanvas seperti seni lukis dan gambar.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni
yang memadukan irama dan nada dalam satu dinamisasi yang dikenal sebagai lagu
dan seni musik.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni
melalui goresan pena yang disebut sajak, pantun atau novel.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni
yang menggabungkan antara medidisasi nada dan goresan pena yang melahirkan
drama, film dan lain sebagainya.
Dan dari sebuah cintalah dapat melahirkan tanggung
jawab, baik pada pasangan atau orang yang kita cintai atau pada lainnya, maka
Dari sebuah cintalah terlahir manusia – manusia baru
yang menghuni semesta kita ini.
Ungkapan yang ditimbulkan dari satu kata cinta
tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang dapat
menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan
“Cinta” tersebut, baik melalui alat komunikasi “bahasa” yang melahirkan sajak,
puisi dan lain sebagainya atau bahkan yang meng-irama-kan nada dan shimpony.
Jika kita berbicara mengenai cinta maka itupun tidak
dapat dipisahkan dengan unsur – unsur seni dan kebudayaan yang ada. Cinta
sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.
Cinta bukanlah suatu monopoli orang dewasa saja tetapi cinta juga dapat hadir
pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit dan lain
sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat
sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri
tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan
sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui
beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya
akan dibalut dalam satukata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.
Cinta itu sendiri memilik unsur – unsur yang
mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan
karena cinta syarat akan pengorbanan. Seperti ; Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi.
Muhamad Iqbal. Seorang philosof Pakistan mengatakan
tentang cinta. Cinta
dimata Iqbal memiliki dimensi spiritual yang dinamakan Isyq-o muhasbat yang
memberikan daya kreatifitas yang hidup dan sebagai berdirinya suatu pribadi dan
kepribadian. Dimana cinta menduduki urutan pertama dalam tariqh (suatu
jalan, cara atau ikhtiar) hingga menuju penyempurnaan diri dan pensucian hati. Cinta
menurutnya juga merupakan stasiun terakhir yang terletak pada Tuhan yang
bersifat fundamental.
Definisi tepat yang dapat menggambarkan tentang cinta
sangatlah sulit untuk dijelaskan secara terperinci dan sempurna, karena jika
api cinta sudah berlobar maka akan sangat sulit untuk dipadamkan. Cinta
merupakan kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan fungsi – fungsi
kecerdasan emosional dan secara spiritualitas dapat menembangkan potensi –
potensi orang yang sedang mengalaminya.
Sumber:
Untuk tulisan kedua dan ketiga, di postingan berikutnya yaaaa. Semoga bermanfaat (◠‿◠✿)
0 comment