Pengaruh
situasional dalam konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang
muncul pada saat aktifitas konsumen , sehingga situasi konsumen meliputi
faktor-faktor seperti :
Melibatkan
waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi , Mempengaruhi tindakan
konsumen sperti prilaku pembelian , dan Tidak termasuk karakteristik personal
yang berlaku dalam jangka panjang. Stuasi konsumen relative merupakan kejadian
jangka pendek dan harus dibedakan dengan lingkungan makro atau faktor-faktor
personal yang memiliki jangka waktu lama .
Secara
garis besar jenis/tipe situasi konsumen dibagi menjadi 3 sesuai dengan waktu
kegunaannya yaitu :
1.
Situasi Komunikasi
2.
Situasi Pembelian
3.
Situasi Pemakaian
Situasi
Komunikasi
Situasi
Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi
atau melakukan komunikasi. Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau
nonpribadi
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1.
Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
2.
Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah,
poster, billboard,
brosur,
leaflet dsb
3.
Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi.
Situasi
Pembelian
Situasi
Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika
membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain.
Situasi
Pemakaian
Misalnya:
Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau
pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan
atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja. Para
Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan
produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada
situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian
olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.
Tahap-tahap
proses pembelian, yaitu
1.
Pengenalan Masalah
Proses
membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli
menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang
diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan eksternal ataupun
internal.
2.
Pencarian Informasi
Proses
mencari informasi secara aktif dimana konsumen mencari bahan-bahan bacaan,
menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan mencari-cari untuk mengetahui
tentang suatu barang dan jasa. Secara umum, konsumen menerima informasi
terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber
yang didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling
efektif justru berasal dari sumber-sumber pribadi.
3.
Evaluasi Alternatif
Kebanyakan
model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama
berdasarkan pada pertimbangan yang rasional.
4.
Keputusan Pembelian
Faktor
yang akan mempengaruhi keputusan pembalian adalah sikap orang lain (sejauh mana
sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang), tujuan
pembelian, persepsi seseorang terhadap barang dan jasa, dan faktor sosial serta
budaya.
5.
Perilaku Pasca Pembelian
Setelah
pembelian suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Jika konsumen marasa puas maka ia akan memperlihatkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu kembali. Namun, apabila
konsumen tidak puas maka ia akan mengurangi ketidakcocokkannya dengan
meninggalkan atau mengembalikanproduk tersebut atau mereka mungkin akan mencari
informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut menjadi bernilai
tinggi.
INTERAKSI
ORANG DENGAN SITUASI
Memahami
serta menganalisis pengaruh situasi dalam proses pembelian barang , banyak dan
konsumen yang di pengaruhi oleh variasi dari situasi lain yang sesuai dengan
keadaan mereka saat itub .
PENGARUH
SITUASI YANG TIDAK TERDUGA
Bagaimana
seseorang mengerti akan potensi dari pengaruh situasi yang tak terduga yang
dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian , yang
tadinya dia tidak mau embeli barang tapi karena suatu hal jadi membeli
barang tersebut .
PEMBAHASAN
CONTOH
KASUS
Misalkan
ketika seseorang sedang menjalani perjalanan jauh menggunakan kapal untuk
menuju pulau tertentu, tentu dia akan membawa persedian makanan, tapi hanya
untuk 2 hari paling lama dan seterusnya dia harus membeli makanan yang ada
dikapal, memang secara harga pasti akan mahal dari biasanya, namun harus
dipertimbangkan bahwa dia juga bukan berada ditempat yang biasa, dari situlah
seseorang/ konsumen akan mempertimbangkang situasi/ kondisi dimana dia berada. Dan
mau tidak mau dia harus membeli makanan tersebut walaupun harganya mahal
dibandingkan ditempat lain. (situasi pembelian)
Pada
saat musim dingin biasanya orang-orang akan menggunakan pakaian musim dingin
atau baju hangat, berbeda halnya dengan seseorang yang pergi ke tempat yang
beriklim tropis dan hangat, pasti akan ada perbedaan dalam hal penggunaan
pakaian.
Orang
yang pergi ke tempat tropis seperti pantai, pasti akan menggunakan pakaian yang
tidak terlalu tebal. Disitulah dapat kita lihat pengaruh tempat dan iklim akan
mempengaruhi seseorang dalam hal pemakaian barang.(situasi pemakaian)
Ketika
seseorang sedang membutuhkan informasi, maka orang tersebut pasti akan mencari
informasi yang dia butuhkan, entah itu melalui surat kabar komunikasi langsung
dengan orang lain atau mungkin melalui media elektronik, semua itu tergantung
jenis informasi yang dibutuhkan.
Misalkan
seorang ibu yang sedang berhemat, pasti akan mencari informasi tentang
harga-harga kebutuhan pokok, melalui surat kabar/Koran atau mungkin akan
mendatangi tempat kebutuhan tersebut. Ketika ibu tersebut sudah mendapat
informasi secara jelas tentang harga-harga barang yang naik dan mana harga
barang yang turun tentu dia akan mengevaluasi hasil tersebut dan membeli
kebutuhan sesuai dengan kemampuannya.(Situasi komunikasi).